Senin, 06 November 2017

makalah Kebutuhan Dasar Manusia kelima ( Tidur dan Istirahat )



Makalah Modul KDM
“ Sleep and Rest ”




Amsal Mirino







KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Berkatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan  penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Dan juga ucapan terima kepada Dosen Mata Kuliah Modul KDM yang telah memberikan kami tugas pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.  Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.














BAB I
PENDAHULAN
A.       Latar Belakang
Istiahat dan tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur yang sesuai agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kebutuhan dasar manusia yaitu istirahat dan tidur.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian istirahat dan tidur?
2.      Bagaimana mekanisme tidur?
3.      Bagaimana tahap – tahap tidur?
4.      Apa kegunaan tidur?
5.      Berapa kebutuhan tidur rata – rata per hari?
6.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tidur?
7.      Apa masalah – masalah yang terjadi pada waktu tidur?
8.      Bagaimana asuhan kepeawatannya?

C.       Tujuan
a.    Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai istirahat dan tidur.

b.   Tujuan Khusus
·      Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat  dan tidur.
·      Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
·      Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Istirahat dan Tidur
a.    Istirahat
·           Istirahat merupakan suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam  menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat  bagi klien/pasien.
·           Menurut Narrow (1645-1967) terdapat  enam kondisi seseorang dapat beristirahat : Merasa segala sesuatu berjalan normal. merasa diterima, merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung, bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan, merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna, mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
b.   Tidur
·           Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
·           Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
·           Sleep is triggered by a complex group of hormones that are active in the main, and that respond to cues from the body itself and the environment. About 80 percent of sleep is dreamless, and is known as non-rapid eye movement (NREM) sleep.
B.       Mekanisme Tidur
a.       Teori Chemics
Peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk.
b.      Teori Vaskuler
Penurunan tekanan darah di otak yang menyebabkan rasa ngantuk.
c.       Para Ahli neurifisiologis
Sekresi hormon serotonin yang menyebabkan rasa ngantuk
d.      Teori Feed Back
Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
e.       Instink/Naluri


C.       Tahap – Tahap Tidur
1.    NREM (Non Rapid Eye Movement) “Slow wave sleep”, yang terdiri dari 4 tahap :
a.    Tahap I
·       Mulai saat hilangnya Gel Alpha yang biasa terdapat pada seseorang yang sedang terjaga.
·       Muncul gel-gel yang tidak sinkron, frekuensi bercampuran dan voltase rendah.
·       Merasa ingin tidur, bila banyak pikiran akan mudah dibangunkan.
·       Merupakan tidur paling dangkal
·       Berlangsung selama beberapa detik – beberapa menit.
b.   Tahap II :
·       Merupakan tidur yang tidak dalam.
·       Muncul gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltase lebih tinggi, runcing-runcing (Gel K)
·       Berlangsung 5-10 menit.
c.    Tahap III :
·      Merupakan tidur yang dalam.
·      Muncul gel Deltha, yang  lambat dengan amplitudo besar, tinggi dan dalam.
·      Biasanya sulit dibangunkan.
·      Berlangsung ± 10 menit
d.   Tahap IV :
·       Tidur yang paling dalam.
·       Pada EEG dipenuhi Gel Deltha.
·       Sangat sulit dibangunkan.
·       Terjadi mimpi sehubungan dengan kejadian sehari sebelumnya.
·       Lamanya 5 - 15 menit
·       Terjadi perubahan-perubahan fisik :
Ø Nadi & pernapasan melambat
Ø Tekanan Darah menurun
Ø Otot-otot sangat rileks
Ø Basal metabolisme
Ø SB menurun

2.      REM (Rapid Eye Movement) “Paradoksical sleep”- sebagai puncak Tidur :
Karakteristik Tahap REM :
·      Terjadi pada tahap II NREM dan berlangsung selama 5-10 menit.
·      Kembali ke tahap II NREM lagi.
·      Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak disadari.
·      Tekanan darah meningkat.
·      Sekresi getah/asam lambung meningkat, Basal metabolisme dan SB meningkat
·      Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk.
·      Orang biasanya mengalami 4-5x masa REM
·      Sangat sulit dibangunkan.
·      Pada orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun pada tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka.
·      Biasanya terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur.
·      Semakin lelah seseorang makin cepat mengalami tahap ini .
·      Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya.
D.       Kegunaan Tidur (Delment & Wolman):
a.     Beradaptasi  terhadap rangsangan  yang dapat menimbulkan kecemasan.
b.    Memperbaiki ingatan.
c.     Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit.
d.    Relaksasi

E.       Kebutuhan Tidur Rata – Rata Per Hari
a.      Bayi baru lahir            : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan  1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit
b.      Bayi (s/d 1 thn)          : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan  20-30% REM dan tidur sepanjang malam
c.       Todler (1-3 thn)          : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan   25% REM dan   Tidur sepanjang malam + tidur siang
d.      Pra sekolah                 : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
e.       Usia sekolah               : ± 10 jam/hari dengan  18,5% REM
f.       Usia sekolah               : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
g.      Remaja                       : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
h.      Dewasa muda            : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
i.        Dewasa menengah     : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
j.        Dewasa tua                : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM dan sering sulit tidur

F.        Faktor – Faktor Yang Mempengauhi Tidur
a.      Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.



b.      Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
c.       Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.
d.      Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
e.       Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
f.       Obat – obatan
Penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan sedatif, hipnotika dan steroid.
g.      Makanan dan Minimum
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein , gas dll.
h.      Aktivitas
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.







G.      Masalah – Masalah Yang Terjadi Pada Waktu Tidur
a.      Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya. Cara mengatasinya adalah : melakukan olahraga, mengurangi asupan makanan dan minuman saat tidur, lingkungan tempat tidur yang nyaman.
b.      Hipersomnia adalah jam tidur yang berlebihan, biasanya disebabkan kaena depresi, kerusakan syaraf dan juga penyakit. Cara mengatasinya adalah : menghindari rokok, berolahraga, terapkan dan patuhi jadwal tidur yang baik.
c.       Parasomnia adalah sekumpulan penyakit yang menggangu tidur anak seperti Samnabulisme (tidur sambil berjalan). Cara mengatasinya adalah : mengawasi jam tidur anak yang tidak larut malam dan menjaga agar tempat anak tidur tidak terlalu rebut.
d.      Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba. Cara mengatasinya adalah biasanya akan diberikan obat untuk narkolepsi.
e.       Enuresa atau ngompol. Cara mengatasinya adalah mengawasi anak dan menganjurkan anak supaya tidak minum saat mau tidur, dan juga memberitahu anak bahwa sebelum tidur harus buang air dulu.
f.       Nocturia, merupakan suatu keadaan di mana klien sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil/BAK.
g.      Apnea/tidak bernapas dan Mendengkur. Cara mengatasinya adalah dengan menghindari penggunaan obat penenang saat tidur, menghindari tidur telentang, berhenti merokok dan berhenti minuman keras.
h.      Delirium/Mengigau.
i.        Sehubungan dengan gangguan penyakit seperti pain, anxiety dan dispneu.
j.        Nightmares dan  Nightterros (mimpi buruk). Cara mengatasinya adalah menceritakan cerita menarik buat anak-anak, tidak terlalu lelah, dan selalu berdoa.
k.      Tidur dan stadium penyakit (digigit nyamuk tse-tse)


H.       Asuhan Keperawatan
a.    Definisi
Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami, Perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi.
·      Pengkajian :
Ø Kebiasaan tidur sehari-hari
Ø Kebutuhan istirahat
Ø Keadaan saat ini

b.   Tanda – Tanda Gangguan Tidur
·      DO :
Ø Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
Ø Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
Ø Gelisah, sering menguap
Ø Mudah tersinggung
Ø Ada bayangan hitam di bawah mata
Ø Pada bayi suka menangis dan rewel
·      DS :
Ø Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
Ø Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
Ø Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
Ø Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
Ø Kepala pusing berat
Ø Mengeluh sering terbangun

c.    Diagnosa Keperawatan
·      Gangguan pola tidur        : kurang dari kebutuhan b/d kecemasan akan operasi.
·      Gangguan pola tidur        : lebih dari kebutuhan b/d penggunaan obat-obat sedativa.
·      Gangguan pola tidur        : kurang dari kebutuhan tubuh b/d nyeri perut yang terus menerus.
d.      Intervensi Keperawatan
Identifikasi faktor-faktor penyebab :
·      Nyeri, Ketakutan, Stres, Cemas, Imobilisasi, atau berkurangnya aktivitas
·      Kurang/hilangkan faktor-faktor penyebab. Seperti rebut, tutup pintu ruangan,  dengarkan musik lembut, tutup pintu ruangan, gunakan lampu tidur, kurangi kebisingan, kurangi volume alaram/televisi/Hp, kalau perlu pindalah keruangan yang lebih tenang.
·      Interupsi pola kebiasaan yang dapat mengganggu pola tidur.
·      Kalau perlu tingkatkan aktivitas pada siang hari.
·      Kurangi intake cairan berlebihan saat menjelang tidur.
·      Makanan ringan atau susu sebelum tidur.
·      Sediakan sarana yang nyaman untuk pengantar tidur
·      Kurangi kecemasan
·      Pada klien anak-anak jelaskan tentang waktu malam, bandingkan perbedaan siang dan malam, jika terjadi mimpi buruk, anjurkan anak untuk bercerita, jelaskan bahwa mimpi itu seperti kenyataan dan anda pun mengalaminya, gunakan lampu malam untuk mengontrol mereka, beritahu bahwa anda selalu ada di dekat mereka
·      Kurangi kemungkinan kecelakaan pada waktu tidur
·      Berikan penyuluhan kesehatan dan kalau perlu rujukan dan kolaborasi pemberian obat

e.       Evaluasi
·      Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit
·      Pada waktu tidur tidak sering terbangun, jika terbangun akan mudah tidur kembali
·      Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan
·      Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya
·      Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur, bebas dari kecemasan dan depresi
·      Klien dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi
·      Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan tidur

BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan dan harus terpenuhi oleh semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.

B.       Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga perawat harus mempunyai kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.














DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ko Sa Pu Bahagia Lirik - Gleen Sebastian ft. Awind ft. Vavaveez

Lirik - Glen n Se bast ian ft. A wind ft. Va vaveez Ko Sa Pu Bah agia Bersama ko sa rasa bahagia Bersama tong ucap janji seti...